Kembangkan Minat dan Bakat lewat Pasraman Kilat
June 26, 2023 2023-07-14 3:29Kembangkan Minat dan Bakat lewat Pasraman Kilat
Kembangkan Minat dan Bakat lewat Pasraman Kilat
8 Journalistic — Di tengah liburan sekolah, SMAPAN kembali meramaikan suasana dengan mengadakan Pasraman Kilat. Beragam kegiatan bermanfaat dan menyenangkan menjadi peramai hari-hari di akhir Bulan Juni. Di saat sang mentari siap menyinari, di saat yang sama pukul 07.30 WITA Pasraman Kilat Tahun 2023 dimulai dan berlangsung selama 2 hari sedari Senin, 26 Juni 2023 hingga Selasa, 27 Juni 2023. Merupakan 2 hari penuh ceria sebagai awal yang indah terkhususnya untuk seluruh siswa-siswi SMAPAN kelas XII.
Pasraman Kilat tentunya bukan suatu kegiatan yang asing lagi untuk sekadar didengar, mengingat bahwasanya Pasraman Kilat merupakan kegiatan pendidikan keagamaan yang selalu diselenggarakan di tengah waktu santai atau libur sekolah. Beberapa Sekolah Menengah Atas tentunya sudah menerapkan kegiatan ini untuk mengisi waktu luang para murid dengan hal-hal yang bermanfaat. Begitu pula dengan SMA Negeri 8 Denpasar. SMAPAN kembali hadir menemani masa liburan para murid dengan menyelenggarakan Pasraman Kilat. Namun di Pasraman Kilat kali ini hanya melibatkan keseluruhan siswa-siswi kelas XII saja. Banyak terdapat perbedaan di Pasraman Kilat tahun ini dengan tahun sebelumnya. Dimulai dengan kapasitas murid yang ikut serta, mekanisme pemilihan kegiatan yang ingin diikuti hingga ke ragam kegiatan yang dapat diikuti.
Pasraman Kilat ini dimulai dengan registrasi kehadiran dan dilanjutkan dengan pembukaan acara berupa doa dan sambutan hangat dari Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Denpasar, I Wayan Sucipta, S.Pd pada hari pertama Pasraman Kilat, Senin, 26 Juni 2023. Setelahnya, para partisipan Pasraman Kilat mendapat pengarahan materi seputar Pasraman Kilat oleh 2 narasumber, yakni I Nyoman Nuadiana, S.Pd., S.Si dan I Nyoman Mariyana, S.Sn., M.Sn. Setelahnya, para siswa-siswi diarahkan menuju ruangan kegiatan sesuai dengan pilihan masing-masing.
Berbeda dengan Pasraman Kilat sebelumnya, Pasraman Kilat kali ini menghadirkan lebih banyak cabang kegiatan yang tentunya dapat dipilih langsung oleh siswa-siswi SMAPAN sesuai dengan kemampuan serta minat bakat masing-masing. Terdapat 17 kegiatan yang menjadi pilihan para partisipan Pasraman Kilat kali ini, yakni Megender, Megangsa, Mekendang, Nyuling, Nerompong, Ngereong, Ngerindik, Menari, Mejaitan, Meulatan, Darma Gita, Yoga, Membaca Doa, Darma Wacana, Nyurat Aksara Bali, dan 2 cabang lainnya berupa Karya Tulis tentang Pembatasan Timbunan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Penggunaan Busana Adat Bali. Tentunya di setiap pilihan kegiatan yang diadakan terdapat guru yang membimbing dan membina sehingga masing-masing kegiatan dapat berjalan dengan baik dan terstruktur.
Adanya perbedaan-perbedaan tersebut juga dicurahkan oleh salah satu siswi yang berpartisipasi dalam Pasraman Kilat Tahun 2023 ini. Ni Kadek Galoh Sucitarini atau yang senang dipanggil Galuh (16) oleh teman-teman sebayanya ini mengungkapkan perbedaan yang dirasakannya dengan Pasraman Kilat sebelumnya. “Untuk pasraman kemarin itu agak sedikit beda dari pasraman sebelumnya karna pasraman sebelumnya kelas XI IPA 7- XI IPS 4 cowonya hanya dapat meulatan dan cewenya dapat mejaitan, sedangkan kelas XI IPA 1- XI IPA 6 dapat milih kegiatan yang dimau. Sedangkan pasraman yang kemarin tanggal 26-27 itu kita semua kelas dari XI IPA 1- XI IPS 4 bebas milih mau ikutin kegiatan apa aja asal kuota dikegiatan itu masih dan kegiatannya bahkan lebih banyak dari sebelumnya. Dalam 17 kegiatan, masing-masing kegiatannya bisa diikuti oleh 35 siswa,” ucapnya saat diwawancarai secara online bersama Tim Redaksi pada Kamis (29/06/23). Siswi asal XII IPA 8 ini dapat menyimpulkan bahwa letak perbedaan yang dapat diamatinya terletak pada aksesibilitas pemilihan kegiatan sesuai dengan potensi dan talenta masing-masing.
Di hari kedua sekaligus hari terakhir Pasraman Kilat yakni, Selasa, 27 Juni 2023 berjalan tidak jauh berbeda dengan hari pertama. Seluruh siswa-siswi kembali menekuni kegiatan yang dipilih seperti di hari sebelumnya. Di hari kedua ini, para siswa-siswi juga ditugaskan untuk membuat sebuah video mengenai masing-masing topik berupa jenis kegiatan yang dipilih yang merupakan tugas dan juga bagian dari mekanisme Pasraman Kilat. Setelah itu, video yang telah dibuat akan dikumpulkan oleh salah satu siswa atau perwakilan dan acara Pasraman Kilat resmi berakhir pukul 12.00 WITA.
“Kesan pertama saya terhadap kegiatan pasraman adalah sangat menarik, dikarenakan kita dapat mengembangkan atau belajar suatu hal baru dalam seni dan budaya. Selama kegiatan pasraman saya mengalami sedikit kesulitan karena belum memiliki basic skill dalam megambel. Namun hal tersebut menjadi pelajaran baru bagi saya, yakni mengetahui bagaimana caranya memainkan gamelan tradisional, yaitu reong. Kita juga diajarkan megambel yang simpel atau mudah, tapi tetap keren dong nada suaranya.” Ungkap Komang Bintang Ariesti Wijaya (17) dalam wawancara online dengan Tim Redaksi pada Kamis (29/06/23). Ia juga mengungkapkan bahwa saat megambel siswa diajarkan dari awal. Karena terdapat beberapa siswa yang belum 100% bisa megambel, oleh sebab itu harus diajari dari awal. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Panitia dari Pasraman Kilat, Dra. Ni Wayan Megawati, M.Pd atau yang kerap disapa Bu Mega. Beliau turut memberikan pendapatnya mengenai keberlangsungan dari kegiatan Pasraman Kilat tahun ini dan harapannya untuk Pasraman Kilat kedepannya. “Tertib berlangsung sesuai rencana, ya berjalan dengan baik. Mungkin kedepan lebih banyak lagi pilihan kegiatan yang dilaksanakan sehingga lebih bervariasi,” tuturnya saat diwawancarai secara online bersama Tim Redaksi pada Jumat (30/06/23).
Dari kegiatan Pasraman Kilat ini tentunya seluruh siswa-siswi diharapkan dapat menuai hasil pembelajaran yang diperoleh serta dapat menjadi wadah mengembangkan minat serta bakatnya. Bagai menyelam sambil minum air, kegiatan ini dapat menjadi ruang untuk melatih potensi dan keterampilan siswa namun secara tidak langsung pula dapat ikut andil dalam melestarikan kesenian budaya terkhususnya kesenian budaya Bali. (day/sin)